Aniota Blog - All about Japan

Informasi terlengkap seputar jepang meliputi industri, hiburan, ekonomi, politik, infotainment, idol, culture, pop culture, anime, manga, dll

Senin, 04 Mei 2020

Cerita Horor Jepang : Bancho Sarayashiki, Okiku Dan 9 Piring


Bancho Sarayashiki
Pada zaman dahulu kala,
Di sebuah kastil yang terletak di didistrik Edo (sekarang Tokyo) hiduplah seorang pelayan nan cantik bernama Okiku. Pelayan disini berarti adalah perempuan yang selalu melayani apapun yang diinginkan tuannya. Dikastil tersebut sebenarnya banyak pelayan yang lain akan tetapi Ooyama Harima yang merupakan pemilik kastil  sangat menyukai Okiku.
Dia selalu memanggil
“Okiku ! Okiku ! “ dengan suara yang sangat lembut.
Menurut Ooyama harima pelayan lainnya sama sekali tidak menarik perhatian dia sedikitpun.
Membuat para pelayan lainnya merasa cemburu.
“Apaan sih , Okiku... Okiku lagi”
“Okiku ya okiku kita yah kita”
“Ayo kita beri pelajaran pada dia” kata pelayan lainnya berniat buruk.
Mereka berniat mengerjai Okiku dengan cara menyembunyikan satu pcs piring dari 10 piring kesayangan tuan Ooyama dan melimpahkan semua kesalahan kepada Okiku.


Satu set piring tersebut adalah benda pusaka dari leluhur tuan Ooyama yang jika hilang 1 pcs pun sudah tidak ada harganya.
Disuatu hari,
Ketika tuan Ooyama yang sudah lama tidak melihat 1 set piring miliknya, menemukan piringnya hanya berjumlah 9 buah.
Tuan Ooyama langsung memanggil semua pelayannya. Ketika dia bertanya siapa yang menyembunyikan satu piringnya para pelayan berkata,
“Piring itu sudah dipecahkan oleh Okiku”


Karena semua pelayan sepakat menuduh Okiku,Tuan Ooyama menjadi sangat marah dan kemudian memarahi Okiku.
“Jika kamu pelakunya mengaku saja ! jika kamu jujur dari awal aku akan memaafkanmu” kata tuan Ooyama marah besar.
“Tidak, bukan saya yang memecahkannya, pasti ini salah paham” kata Okiku merasa tidak melakukan apa-apa terhadap 1 set piring itu.
“Kamu masih saja berbohong ! aku tidak ingin melihat mukamu lagi ! pergi dari sini !” kata tuan Ooyama sangat marah.
Okiku yang merasa kecewa masuk kedalam sumur di kastil tersebut dan meninggal dunia.
Sejak saat itu setiap tengah malam selalu terdengar suara dari arah sumur,



“Satu... dua... tiga... empat... lima... enam... tujuh... delapan... sembilan... kenapa cumansembilan” Dengan suara lirih Okiku terus menghitung ulang piringnya.
Semenjak itu di kastik milik tuan Ooyama terus menerus terjadi kejadian yang buruk. Mereka yang tinggal dikastil termasuk tuan Ooyama dan para pelayan satu persatu meninggal dunia.

*Diversi lain diceritakan bahwa yang menyembunyikan satu piring tersebut ialah si Tuan Ooyama sendiri demi sanggup memaksa Okiku menikah denganya.

END

Amanat yang bisa diambil dari cerita diatas : “Jangan asal menuduh seseorang” “perbuatan buruk akan dapat balasannya” sama kaya yang di ceritakan diatas tuan Ooyama yang marah mengusir Okiku dari kastil serta para pelayan yang menuduh Okiku bersalah dapat balasannya juga kan diakhir cerita mereka seperti terkena kutukan akan apa yang mereka sudah lakukan pada Okiku.

Huaah susah bnget ini nerjemahinnya minna... Tapi akhirnya selese juga hmm.. hmmm kalo ada kata-kata rancu atau gak ngerti bisa komen di bawah terima kasih atas kunjungan diblog aku yang sedehana ini.





Back To Top