Rincian singkat: Tanabata (七夕) ialah pekan raya bintang yang merupakah perayaan yang berkaitan dengan musim panas di Jepang, Korea dan Tiongkok. Hampir semua wilayah di jepang merayakan bazar bintang ini namun yang paling meriah yakni di selenggarakan di Kota Sendai. Perayaan Tanabata mulai dikenal di Jepang semenjak Zaman Edo (1603-1867).
Legenda Tanabata
Dilangit malam terlihat para bintang bersinar dengan indah di sungai yang ada di surga. Disekitar sungai itu hiduplah seorang putri cantik bernama “Orihime” ia merupakan anak dari dewa surga sehari-harinya dia selalu menenun kain di dekat sungai itu.
Kain yang ditenun oleh Orihime sangatlah indah ia bisa berubah menjadi lima elemen warna jika disinari oleh cahaya dan juga bisa berubah warna berdasarkan pergantian musim yang dilewatinya.
Dewa surga sangat bangga dengan putrinya akan tetapi, karena setiap hari ia bekerja keras untuk menghasilkan kain yang bagus ia sama sekali tidak mempedulikan rambut atau baju yang ia pakai.
Melihat keadaan putrinya itu dewa surga sangat sedih kemudian berkata,
“Padahal Orihime sebentar lagi menginjak usia dewasa tapi kasian sekali jika setiap hari pekerjaannya hanya menenun ... oh .. ya ! bagaimana kalau aku carikan seorang calon suami untuknya”
Dewa surga kemudian bergegas mencari seorang calon suami untuk anaknya.
“Apakah ada calon suami yang pantas untuk Orihime di suatu tempat ?” Kata sang dewa surga mulai putus asa.
Ketika dewa surga berjalan di sepanjang tepi sungai di surga ia bertemu dengan seorang pemuda yang sedang mengurus sapi-sapi diladang.
Pemuda itu bernama “Hikoboshi”, ia adalah seorang pemuda pekerja keras setiap hari ia memberi minum, dan mempersiapkan pakan untuk sapinya ia bahkan mengurus semua pekerjaan di ladang sendiri tanpa istirahat.
“Wah... jika pemuda pekerja keras ini menikah dengan Orihime mereka berdua pasti hidup dengan bahagia” kata dewa surga.
Kemudian dewa surga memutuskan memilih Hikoboshi sebagai calon suami dari putrinya. Ketika Hikoboshi dan Orihime di pertemukan untuk pertama kalinya mereka berdua sama-sama saling jatuh cinta dan menjadi pasangan suami istri yang selalu rukun.
Namun sejak itu mereka berdua hanya bermain dan tidak bekerja sama sekali.
Mesin tenun milik Orihime menjadi berdebu, dan sapi yang di pelihara oleh Hikoboshi menjadi kurus karena tidak diberi makan.
“Kalian berdua ! sekarang waktunya kembali ke pekerjaan masing-masing !”
Walaupun dewa surga sudah memperingatkan, mereka berdua hanya berkata,
“Baik, kami mengerti” tanpa berniat untuk kembali bekerja.
Karena Orihime tidak lagi menenun kain, tidak hanya pakaian para dewa langit pakaian dewa surgapun menjadi kotor dan compang-camping.
Dan karena Hikoboshi juga tidak lagi bekerja, Ladang tempat ia bekerja dulu banyak ditumbuhi rumput tinggi, hasil panen menjadi layu dan kering, dan sapi-sapi akhirnya jatuh sakit.
“Aku tidak akan membiarkan hal ini terus terjadi !” kata dewa surga.
Dewa surga yang marah berkata,
“Aku tidak bisa membiarkan kalian berdua bertemu lagi”
Orihime di kirim ke sungai surga sebelah barat dan Hikoboshi dikirim ke sungai surga sebelah timur.
Dengan begini mereka berdua terpisah jarak sangat jauh sehingga untuk bertemu muka pun tidak bisa.
Semenjak itu, Orihime setiap hari hanya menangis dan tidak pernah mencoba untuk menenun kain lagi. Hikoboshi juga terus mengurung diri di kamar ia tidak menghiraukan sapi-sapinya yang sedang sakit sehingga penyakit sapi-sapi itu semakin memburuk.
Dewa surga kemudian berkata,
"Jika kalian setiap hari mau bekerja keras seperti sebelumnya, aku akan mengizinkan kalian bertemu sekali dalam setahun"
Mendengar hal itu, Orihime dan Hikoboshi mulai bekerja dengan serius.
Setahun sekali di malam tanggal 7 Juli mari nantikan pertemuan kita kembali ....
Dan semua orang sangat senang karena Orihime menenun lebih indah dari sebelumnya.
Hikoboshi juga bekerja keras untuk merawat sapi-sapi dan membajak ladang, sehingga sapi-sapi itu menjadi sehat kembali dan juga menghasilkan panen yang sangat melimpah.
"Pada malam 7 Juli yang telah lama ditunggu-tunggu, Orihime dan Hikoboshi menikmati kencan satu tahun sekali melintasi sungai di surga.
Namun, di hari itu turun hujan , mereka berdua tidak akan bisa menyebrangi sungai karena debit air sungai yang sangat besar.
Kemudian entah darimana datang sekawanan burung gagak menyebrangi sungai surga sayap mereka membentuk jembatan dan membiarkan mereka bertemu.
END
AMANAT
“Cinta bisa menjadi kekuatan dan sebaliknya cinta juga dapat menjadi bumerang”
Seperti yang tercermin dari kisah diatas Orihime dan Hikoboshi sama-sama saling mencintai tapi rasa cinta yang besar itu membuat mereka tidak menghiraukan sekitar dan menyebabkan banyak keburukan kemudian ketika mereka di pisahkan dan dijanjikan untuk bertemu kembali dengan syarat bekerja keras mereka berdua memperlihatkan kekuatan yang lebih dari sebelumnya untuk cinta mereka berdua.
Kalau contoh kasus yang sering terjadi disekitar kita adalah misal ada dua orang yang berpacaran sekelas atau satu sekolah dulunya mereka mempunyai catatan nilai yang bagus kemudian setelah mereka berpacaran mereka menjadi sibuk dengan asmara dan tidak mempedulikan masa depan yah ini yang buruk tapi, ketika kita bisa membalikan cinta itu menjadi sebuah “kekuatan” untuk lebih maju dari sebelumnya. jadi intinya jangan bucin kronis yah ^^.
SEDIKIT TENTANG TANABATA
Tanabata (七夕) ialah pekan raya bintang yang merupakah perayaan yang berkaitan dengan musim panas di Jepang, Korea dan Tiongkok. Hampir semua wilayah di jepang merayakan bazar bintang ini namun yang paling meriah yakni di selenggarakan di Kota Sendai. Perayaan Tanabata mulai dikenal di Jepang semenjak Zaman Edo (1603-1867). Peristiwa alam di awal bulan Juli. saat bintang Altair dan Vega bertemu di langit setelah terpisahkan selama satu tahun mengilhami masyarakat kuno di Cina untuk menjadikannya legenda percintaan antara sepasang kekasih. Di Jepang, legenda ini dikenal sebagai kisah cinta Orihime dan Hikoboshi dan perayaan pertemuan mereka dikenal dengan nama Tanabata dan menjadi ritual masyarakat yang menikmati langit malam di demam isu panas.
Baca juga : Omusubi Kororin, Nasi Kepal yang Menggelinding
Sumber :