Benang Laba-laba
Oleh : Akutagawa Ryunosuke
Disuatu hari,
Sang Buddha sedang berjalan-jalan di kolam teratai yang berada di surga. Harum semerbak tercium dari bunga teratai putih yang tangkainya berwarna emas. Sang Buddha kemudian berdiri di pinggir kolam sambil mengintip apa yang ada didalam air melalui kelopak bunga teratai.
Jauh dibawah sana terdapat neraka. Terlihat pula Sungai Sanzu dan gunung jarum neraka. Didalam sana ada manusia bernama “ Kandata” . Semasa hidupnya dulu dia adalah pencuri ulung yang biasa membunuh dan membakar rumah orang lain.
Laki-laki yang bernama Kandata ini dulunya pernah sekali menolong seekor laba-laba. Karena satu kebaikan itu akhirnya Sang Buddha memutuskan untuk menolong Kandata.
Sang Buddha melihat benang laba-laba perak diatas kelopak bunga teratai yang berwarna hijau giok. Kemudian benang itu ia turunkan kedalam neraka.
Kandata yang tidak sengaja berada di kolam darah melihat sehelai benang laba-laba perak yang menjulur dari atas. Tanpa pikir panjang Kandata langsung meraih benang laba-laba itu dan berfikir bahwa dirinya bisa keluar dari neraka dengan memanjat benang tersebut.
Kandata yang mendapatkan benang laba-laba itu mulai memanjat kearah atas. Bukanlah hal yang sulit bagi Kandata untuk memanjat benang laba-laba itu karena Kandata dulunya adalah seorang pencuri. Ditengah-tengah perjalanan Kandata merasa lelah kemudian beristirahat sejenak.
Dalam peristirahatannya itu dia sejenak melihat kebawah. Ternyata dia sudah mulai sedikit menjauh dari lautan darah dan bukit jarum tempat dia berada tadi. Kali ini keluar dari neraka bukanlah hal yang sulit, “Syukurlah, syukurlah” kata Kandata sambil tertawa.
Tanpa disadari ternyata dibawah Kandata banyak juga penjahat yang mengantri seperti semut memanjat benang laba-laba itu.
Kandata sangat terkejut sekaligus takut mulutnya terbelangah dan matanya terbebelak seperti orang bodoh karena teringat dengan benang laba-laba yang tipis yang gampang putus hanya karena dinaiki oleh dirinya saja.
Kandata langsung berteriak “ Hei para penjahat benang laba-laba ini milikku bukan milik kalian ayo cepat turun ! turun ! “
Setelah itu,
Benang laba-laba itu terputus Kandatapun jatuh kembali keneraka.
Sang Buddha menyaksikan kejadian tersebut dari awal sampai akhir. Dan ketika Sang Buddha melihat Kandata tenggelam di lautan darah Sang Buddha menampakkan muka yang sedih kemudian pergi.
Dihari itu surga mulai memasuki waktu siang.
END
Gimana ceritanya ? seru kan gara-gara Kandata serakah dia akhirnya kembali jatuh keneraka makanya temen-temen jangan punya sikap serakah. Nah itu salah satu amanat dari cerita “ Benang laba-laba” ini amanat yang lain adalah :
“Apa yang kita lakukan dimasa lalu baik itu buruk atau baik pasti akan ada balasannya dimasa depan ”
Yah seperti Kandata yang hanya melakukan kebaikan kecil menolong seeokor laba-laba.
Baca Juga : Dongeng Jepang : Perang Kepiting dan Monyet
Semoga bermanfaat
Note #
1Sungai Sanzu : Sungai di dunia bawah (Dunia orang mati).
Sumber :