Aniota Blog - All about Japan

Informasi terlengkap seputar jepang meliputi industri, hiburan, ekonomi, politik, infotainment, idol, culture, pop culture, anime, manga, dll

Jumat, 15 Mei 2020

Dongeng Jepang : Anjin & Kiyohime, Ketika Seorang Pria Tak Menepati Janji

Anjin dan Kiyohime 


Zaman dahulu kala,
Hiduplah seorang gadis cantik di rumah seorang tetua di desa Manago.
Gadis itu bernama “Kiyohime”
Disuatu malam,
Ada seseorang yang mengetuk gerbang di rumah tempat tinggal Kiyohime.
“Siapa yang tengah malam begini mengetuk gerbang pintu ?”
“Saya seorang pendeta, nama saya Anjin” kata seorang pria dari arah gerbang.
“Ketika saya ingin menuju Kuil Kumano, ditengah jalan tau-tau hari sudah malam”
“Bisakah kalian menginzinkan saya nginap 1 malam saja” kata si pria memohon.
Ketika pintu gerbang dibuka, 

Berdirilah seorang pendeta bernama Anjin yang sangat tampan dan bertubuh bersih.
Kimoyome lekas membuatkan makanan, menyiapkan air panas, serta Futon yang empuk untuk Pendeta Anjin.
Kiyohime yang jatuh cinta pada pendeta Anjin memberanikan diri untuk menyampaikan perasaannya.

“Tuan Anjin, tolong jadikan aku istri mu”kata Kiyohime.
Tetapi pendeta Anjin yang memang sedang menempuh tugas tidak perbolehkan untuk menikah.
Kiyohimepun putus asa dan mulai menangis. Melihat itu pendeta Anjin membuat sebuah janji kepada Kiyohime.
“Aku mengerti perasaanmu, Jika aku sudah pulang dari Kuil kumano aku pasti akan menemuimu lagi disini”
Kemudian di keesokan harinya pendeta Anjin pergi menuju kuil Kumano.
Semenjak itu Kiyome selalu menunggu kepulangan Anjin setiap hari. Tetapi,  seberapa lamapun ia menunggu Anjin tidak pernah kembali.
Kiyohime yang sudah tidak sabar menunggu memutuskan untuk pergi ke kuil Kumano.
Diperjalanan Kiyohime menanyakan tentang Anjin kepada setiap orang yang ia temui.
“Kuil Kumano ? bukannya kuil itu ada didesa Kumano kamu berjalan kearah yang salah?” kata seorang pejalan kaki.
“Eh Ada didesa Kumano? Tidak, aku tidak salah aku berjalan persis dengan arah Anjin pergi” kaya Kiyohime kebingungan.
Ternyata Anjin berbohong kepada Kiyohime demi tugas yang ia laksanakan.

Tetapi, Kiyohime masih terus mati-matian mengejar Anjin.
“Tuan Anjin ! Tuan Anjin” teriak Kiyohime melihat Anjin yang sedang berjalan.
Anjin yang menegok kebelakang terkejut karena Rambut Kiyohime yang acak-acakan yang mirip hantu mengejarnya.
Anjin yang begitu ketakutan lari terbirit-birit sampai menjatuhkan barang-barang yang ia bawa.
Kiyohime yang sangat murka berubah menjadi siluman ular yang sangat besar.
Dari mulut nya Kiyohime mengeluarkan api layaknya seekor naga sambil mengejar Anjin yang melarikan diri menggunakan perahu untuk melintasi sungai.
“Anjin mengapa kau lari ! kau sudah menipuku !” kata Kiyohime marah besar.
Anjin yang ketakukan lari menuju kuil bernama Doujouji* kemudian dia bersembunnyi didalam lonceng kuil itu.
Kiyohime yang sudah berubah menjadi siluman ular kemudian melilit lonceng besar itu dan terus menyemburkan api dari mulutnya.
Ketika Kiyohime berubah wujud kembali menjadi manusia. Anjin sudah mati terbakar didalam lonceng besar itu.
“Tuan Anjin, apa yang telah aku lakukan ….”
Kiyohime menangis tersedu-sedu kemudian demi menyusul Anjin yang sudah mati Kiyohime menjatuhkan dirinya kesungai.
END


Amanat yang mampu diambil dari kisah diatas : 
"Kebohongan akan selalu mendatangkan tragedi" ... 
Kenyataan ajah bisa sangat sakit gimna dengan kebohongan, kalian pikir sendiri deh , 
Sama kaya Kiyohime yang udah di PHP ini sama Anjin akan diajak menikah tapi ternyata Anjin berbohong hal ini nih yang bikin Anjin kena malapetakanya. 

Segitu dulu yah guys ... artikel atau dongeng ini saya terjemahin supaya kalian banyak tau wacana dongeng khususnya dongeng Jepang. Terus ini juga ngelatih terjemahan skill terjemahan akuh sahabat-sobat, akhirnya kalo kalian baik hati tolong di komen yang kalo ada bahasa yang rancu dan lain-lain. Terima kasih atas kunjungannya .. Jika kalian ingin membaca cerita orisinil dengan goresan pena bahasa Jepangnya bisa di lihat disumber dibawah. 

Baca juga : Dongeng : Pengantin Hantu Pembawa Lentera



Sumber : 



Back To Top