Si Pelit Bee
Pada zaman dahulu kala,
Disuatu tempat hidup lah seorang kakek yang terkenal pelit dengan julukan “Si pelit Bee”
Suatu hari dimusim semi ketika ia sedang berjalan keluar rumah,
Ia melihat banyak sekali orang yang memakan bekal dibawah pohon Sakura sambil bernyanyi dan menari.
Si pelit Bee berkata “Sayang sekali uang yang dibelikan untuk bekal itu” kata ia menyayangkan, akan tetapi tidak beberapa lama perutnya berbunyi tanda ia sedang lapar.
Disana ia mulai berfikir, bagaimana cara agar perutnya bisa kenyang.
“Jika aku menunggu buah Sakura tumbuh disini, aku bisa makan sepuasnya dan gratis” Kemudian ia menunggu buah Sakura tumbuh berhari-hari lamanya.
Akhirnya bunga Sakura mulai berguguran dan munculah buah Sakura yang sangat banyak. Si pelit Bee yang baru mau memakan buah Sakura berkata,
“Sayang sekali jika tangkai buah Sakuranya aku buang”
Kemudian ia memakan semua buah Sakura berserta dengan tangkai-tangkainya.
Disuatu pagi,
Di kepala si pelit Bee muncul kecambah dari buah Sakura yang kemarin ia makan.
Si pelit Bee terjekut akan tetapi ia malah berkata,
“Sayang sekali jika di potong, udah susah-susah tumbuh” kemudian ia membiarkan kecambah di kepalanya tumbuh.
Akhirnya si kecambah itu terus tumbuh dan menjelma menjadi pohon sakura yang besar. Ketika memasuki musim semi bunga dipohon Sakura ini mulai bermekaran.
Pertama-tama para penduduk desa mengagap apa yang terjadi pada si pelit Bee adalah hal yang sangat aneh. Akan tetapi, lama-lama para penduduk desa malah mengadakan O-hanami diatas kepala si pelit Bee. Dan memasuki malam hari para penduduk desa juga merayakan festival Hanabi.
“Hyaaaa......
“Dong...Dong...
“Hyaaaa..
Suara para penduduk desa yang merayakan Hanabi diatas kepala Bee sangat riuh membuat si pelit Bee tidak bisa tidur.
Si pelit Bee marah besar dan kemudian menerbangkan semua penduduk desa dari kepalanya ia juga mencabut pohon Sakura yang menyebabkan bekas lubang besar di kepalanya.
Akan tetapi si pelit Bee malah berkata,
“Sayang sekali jika lubangnya di tutup sudah susah-susah dibuat juga”
Kata si pelit Bee memutuskan untuk membiarkan lubang yang ada di kepalanya.
Akan tetapi,
Disuatu hari dimusim hujan,
Ketika si pelit Bee berjalan keluar air hujan mulai terkumpul diatas kepalanya dan membentuk kolam. Tapi ia malah berkata,
“Bagus, bagus dengan begini aku bisa mengumpulkan air untuk kamar mandiku” kata si pelit Bee membiarkan kepalanya berisikan air.
Akan tetapi,
Lama-lama kolam diatas kepala Bee membesar ukurannya sehingga mengundang para ikan datang.
“Di kepala si pelit Bee ada kolam besar untuk kita bebas berenang” kata ikan-ikan.
Dan akhirnya di kolam diatas kepala si pelit Bee jadi banyak ikannya.
Kemudian para penduduk desa yang mendengar bahwa diatas kepala si pelit Bee terdapat banyak ikan mulai berdatangan untuk memancing.
Diatas kepala si pelit Bee mulai banyak suara ikan berterbangan, pancingan yang terkait ke kuping si pelit Bee, dan suara kapal penangkap ikanpun ada.
Si pelit Bee sangat kesusahan dibuatnya, dan ia mulai berfikir dan berkata
“Aku ini memang orang termalang sedunia”
Kemudian si pelit Bee yang sudah putus asa berkata,
“Jika aku diberi cobaan sekeras ini , aku lebih baik mati”
Kemudian ia terjun kekolam yang ada dikepalanya dan mengakhiri hidupnya disana.
END
Amanat yang bisa diambil dari cerita diatas adalah “Pelit itu tidak baik” seperti yang sudah tercermin dalam cerita diatas dikisah si pelit Bee yang terus pelit bahkan pada dirinya sendiri mendapatkan banyak kesialan jadi, minmin kasih tau “Pelit” dan “Hemat” itu beda yah kalau dari cerita diatas sih emang masuk kategori “Pelit” jadi jangan kaya si pelit Bee yah jadilah dermawan hehe.
Segitu dulu ceritanya see u ...
Baca juga : Dongeng Jepang : Yama no Se Kurabe, Asal-seruan Mengapa Gunung Fuji Menjadi Gunung Tertinggi di Jepang
Note :
O-hanami : Hanami atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura.
Festival Hanabi : Festival kembang api biasnya diadakan setiap musim panas dan sudah menjadi budaya yang wajib di Jepang.
Sumber :